Terkait dengan ilmu dan harta, manusia
terbagi menjadi empat kategori. Pertama, manusia yang diberi harta dan
ilmu. Dengan dua bekal itu, ia bias menjalankan ajaran agama sebagai bentuk
ketaqwaan kepada Allah, bias bersilaturrahmi, dan tahu akan kewajibannya kepada
Allah yang terkait dengan harta bendanya, baik berupa zakat maupun infak. Dan
kategori manusia inilah yang paling ideal sehingga layak untuk menempati surga
Allah.
Kategori kedua, manusia yang dikaruniai ilmu namun tidak
berharta. Dalam kondisi tersebut, ia mempunyai iktikad yang baik dengan sebuah
asa, andai saja aku dikaruniai harta niscaya aku akan berbuat seperti manusia
kategori yang pertama. Berdasarkan niat yang baik ini, ia akan mendapatkan
pahala yang sama dengan manusia kategori yang pertama, sehingga bias jadi
meskipun ia tidak membayar zakar ataupun tidak menunaikan ibadah haji karena
keterbatasan ekonomi, ia tetap mendapatkan pahala atas semua itu.
Dengan membaca kedua model manusia di atas,
dalam kondisi apa pun kita tetap mempunyai peluang untuk meraih surga Allah
dengan berbagai amal shaleh, baik yang berupa ritual maupun sosial, terlebih
bagi yang kurang mampu, ia tetap akan optimis untuk meraih kebagiaan akherat
sebagaimana manusia pertama.
Kategori manusia yang ketiga, manusia yang dikaruniai harta namun tidak
dihiasi dengan ilmu. Dengan itu, ia banyak melanggar agama, tidak
bersilaturrahmi, dan tidak memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap Allah yang
terkait dengan harta bendanya. Manusia model ini sangat celaka karena
balasannya adalah neraka.
Dan kategori yang terakhir adalah
manusia yang tidak dikaruniai ilmu dan harta. Dengan kondisi yang dmikian itu,
ia berangan andai saja ia diberi harta, niscaya akan berbuat sebagaimana yang
diperbuat oleh manusia kategori ketiga. Karena rencana yang tidak baik
tersebut, model manusia keempat ini mendapat balasan yang sama dengan manusia
ketiga. Kalau boleh dibilnag, manusia model terakhir ini merupakan manusia yang
sengsara dunia akherat sehingga kita patut berucap, na’udzubillah.
Sebagai kesimpulan, bias dimengerti bahwa
surga akan diraih oleh mereka yang ‘alim (pandai) sekaligus yang ‘amil (yang
mengamalkan ilmunya), baik kaya maupun miskin. Dan neraka akan dipenuhi oleh
mereka yang tidak tahu ajaran agama dan tidak mau mempelajarinya, sehingga ia
tidak dapat beribadah secara benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar